Monitor merupakan salah satu hardware
dari komputer. Yang dimaksud dengan monitor adalah output device / alat
keluaran yang berfugsi untuk menampilkan gambar pada layar dan sebagai
Interface atau layar visual yang menghubungkan antara manusia dengan komputer.
Gambar yang ditampilkan berasal dari proses grafis yang dilakukan oleh VGA
Card. Secara fisik, monitor mempunyai bentuk seperti halnya layar televisi dan
fungsinya untuk menampilkan data dan informasi yang berguna bagi para pemakai
komputer. Selain itu monitor juga merupakan alat output yang berguna untuk
berinteraksi antara komputer dengan pemakai atau penggunanya atau yang dikenal
dengan istilah user. Sehingga monitor dapat dikatakan salah satu hardware
terpenting dari suatu komputer. Kata monitor sebenarnya adalah sebuah istilah
dari bahasa Latin yang artinya untuk pengingat atau penyaran.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MONITOR
Untuk Lebih Jelasnya, Berikut
Perkembangan Monitor Dari Tahun Ke Tahun :
- Tahun 1855 – Tabung Geißler : Heinrich Geißler berhasil membuat sebuah vakum dalam tabung yang dilengkapi dengan sebuah pompa merkuri.
- Tahun 1859 – Sinar Katoda Ditemukan : Julius Plucker, seorang ahli matematika dan fisika dari Jerman, berhasil menemukan dan menggambarkan sinar katoda untuk pertama kalinya.
- Tahun 1888 – Penemuan Liquid Crystal : Friedrich Reinitzer, ahli kimia dari Austria, menemukan fenomena kristal cairan. Ia membuat eksperimen dengan sebuah bahan yang memiliki dua titik cair.
- Tahun 1897 – Tabung BRAUN : Karl Ferdinand Braun mengembangkan tabung sinar katoda dengan memperkenalkan aplikasi pertama dengan menggunakan osiloskop.
- Tahun 1930 – Siaran Full Electronic : Manfred von Ardenne, ilmuwan universal knowledge berhasil membuat siaran televisi full electronic pertama. Pada tahun 1931, ia memperkenalkan penemuannya di ajang International Radio Show di Berlin.
- Tahun 1963 – Penemuan Liquid Crystal Cyan Biphenyl : George Gray, ahli kimia dari Universitas Hull Inggris, menemukan kristal cairan Cyan-Biphenyl. Kristal ini menjadi dasar untuk pengembangan bahan kristal cairan stabil yang digunakan pada LCD sampai saat ini.
- Tahun 1969 – TN-LCD Pertama : James Fergason mengembangkan teknologi TN (Twisted Nematic) yang mengontrol light transfer dari kristal cairan.
- Tahun 1981 – IBM Membuat Standar MDA dan CGA Dengan standarnisasi sinyal grafik monokrom dan warna, IBM membuka jalan untuk pengembangan monitor komputer yang universal.
- Tahun 1984 – Standar EGA Berakhir Standar EGA sudah lama menjadi standar minimal pada Computer Graphic Hardware.
- Tahun 1988 – Standar VESA Akhir tahun 1980-an, NEC bersama dengan delapan produsen graphic card lainnya membentuk Video Electronics Standards Association (VESA). Sejak saat itu, ditetapkan sebuah standar yang seragam untuk software, graphics card, dan monitor.
- Tahun 2000 – Layar Datar untuk Home User Monitor dengan layar datar tipis ini semakin terjangkau harganya bagi home user.
- Tahun 2005 – Layar 3D Pertama Toshiba memperkenalkan layar 3D pertama yang menawarkan efek 3D tanpa menggunakan alat bantu lainnya. Namun, mata harus pada posisi tertentu.
- Di masa depan monitor adalah datar dan 3D. Perangkat CRT cepat atau lambat hanya digunakan untuk aplikasi khusus dan kemudian menghilang. Monitor 3D akan menjadi tren berikutnya. Nantinya, tanpa kacamata pun tampilan 3D sudah dapat dinikmati dari semua sudut pandang mata. Apa yang telah diperkenalkan oleh Toshiba pada tahun 2005 merupakan awal dari perkembangan baru. Saat ini hampir semua produsen besar telah melakukan penelitian dan membuat prototipenya.
JENIS
– JENIS MONITOR
Dengan perkembangannya yang sangat
pesat saat ini sudah terdapat beberapa jenis teknologi monitor. Jenis – jenis
teknologi monitor tersebut diantaranya adalah :
a. CRT ( Chatode Ray Tube )
Prinsip kerja monitor konvensional
atau monitor CRT (Cathode Ray Tube) adalah elektron ditembakkan dari belakang
tabung gambar menuju bagian dalam tabung yang dilapis elemen yang terbuat dari
bagian yang memiliki kemampuan untuk memendarkan cahaya. Sinar elektron
tersebut melewati serangkaian magnet kuat yang membelok-belokkan sinar menuju
bagian-bagian tertentu dari tabung bagian dalam.
Begitu sinar tersebut sampai ke bagian kaca tabung TV atau monitor,
dia akan menyinari lapisan berpendar, menyebabkan tempat-tempat tertentu untuk
berpendar secara temporer. Setiap tempat tertentu mewakili pixel tertentu.
Dengan mengontrol tegangan dari sinar tersebut, terciptalah teknologi yang
mampu mengatur pixel-pixel tersebut untuk berpendar dengan intensitas cahaya
tertentu. Dari pixel-pixel tersebut, dapat dibentuklah gambar.
Dengan demikian adapun kelebihan dari monitor CRT ini adalah sebagai berikut.
Harga dari monitor ini umumnya paling murah.Untuk masalah tampilan di layar
monitor dengan resolusi dari monitor ini tampilannya yang dihasilkanpun sudah
cukup baik untuk berbagai keperluan didalam mengerjakan pekerjaan. Warna
mendalam dan waktu respon yang lebih baik, sehingga game, film DVD, dan acara
TV mungkin terlihat lebih baik pada CRT. Sebuah CRT terlihat baik dari semua
sudut pandang dibanding LCD. Monitor ini dapat menampilkan hampir semua
resolusi.
Namun dari monitor CRT ini juga memiliki kekurangan – kekurangan,
diantaranya adalah sebagai berikut. Diperlukanya teknologi listrik yang cukup
besar dan memiliki radiasi elektromagnetik yang cukup kuat. Monitor CRT
menempati banyak ruang meja dan monitor ini berat. Gambar pada monitor yang
sudah tiga tahun tidak akan terlihat baik seperti ketika monitor masih baru.
Monitor CRT memakan tiga kali lebih banyak listrik daripada LCD. Fokus di
sekitar tepi luar gambar sering kurang tajam daripada di tengah. Seiring waktu,
sebuah monitor CRT menjadi kurang tajam dibanding saat masih baru. Monitor CRT
menghasilkan radiasi magnetik dan elektromagnetik serta menghasilkan panas yang
dapat kerusakan.
b. LCD ( Liquid Cristal Display )
Monitor
LCD merupakan monitor yang tidak lagi menggunakan tabung elektron tetapi menggunakan
sejenis kristal liquid. Teknologi ini menghasilkan monitor yang dikenal dengan
nama Flat Panel Display dengan layar berbentuk pipih, dan kemampuan resolusi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan CRT. Karena bentuknya yang pipih, maka
monitor jenis flat tersebut menggunakan energi yang kecil dan banyak digunakan
pada komputer – komputer portabel.Cara kerja dari Monitor LCD (Liquid Crystal
Display) adalah monitor LCD itu sendiri terdiri dari dua bagian utama. yaitu
Backlight dan kristal cair. Backlight sendiri adalah sumber cahaya LCD yang
biasanya terdiri dari 1 sampai 4 buah dengan berteknologi seperti lampu neon.
Lampu Backlight ini berwarna putih. Kristal cair akan menyaring cahaya
backlight. Cahaya putih merupakan susunan dari beberapa ratus cahaya dengan
warna yang berbeda. Beberapa ratus cahaya tersebut akan terlihat jika cahaya
putih mengalami refleksi atau perubahan arah sinar.
Warna yang akan dihasilkan tergantung pada sudut refleksi. Jadi
jika beda sudut refleksi maka beda pula warna yang dihasilkan. Dengan
memberikan tegangan listrik dengan nilai tertentu. Kristal cair dapat berubah
sudutnya. Dan karena tugas kristal cair adalah untuk merefleksikan cahaya dari
backlight maka cahaya backlight yang sebelumnya putih bisa berubah menjadi
banyak warna. Kristal cair bekerja seperti tirai jendela. Jika ingin
menampilkan warna putih kristal cair akan membuka selebar-lebarnya sehingga
cahaya backlight yang berwarna putih akan tampil di layar. Namun Jika ingin
menampilkan warna hitam. Kristal Cair akan menutup serapat-rapatnya sehingga
tidak ada cahaya backlight yang yang menembus (sehingga di layar akan tampil
warna hitam). Jika ingin menampilkan warna lainnya hanya mengatur sudut
refleksi kristal cair.
c. Plasma gas atau Organic Light Emitting
Diode (OLED)
Monitor
jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Dengan teknologi yang
dihasilkan, mampu membuat layar dengan ketipisan menyerupai LCD dan sudut
pandang yang dapat selebar CRT.Plasma gas juga menggunakan fosfor seperti
halnya pada teknologi CRT, tetapi layar pada plasma gas dapat perpendar tanpa
adanya bantuan cahaya di belakang layar. Hal itu akan membuat energi yang
diserap tidak sebesar monitor CRT. Kontras warna yang dihasilkan pun lebih baik
dari LCD.Monitor jenis ini menggabungkan teknologi CRT dengan LCD. Organic
Light-Emitting Diode (OLED) atau dioda cahaya organik adalah sebuah
semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED
digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan
layar atau sensor. Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang
mencapai kurang dari 1 mm.
Teknologi OLED ditemukan oleh ilmuwan Perusahaan Eastman Kodak, Dr. Ching W.
Tang pada tahun 1979. Riset di Indonesia mengenai teknologi ini dimulai pada
tahun 2005. OLED diciptakan sebagai teknologi aternatif yang mampu mengungguli
generasi tampilan layar sebelumnya, tampilan kristal cair (Liquid Crystal
Display atau LCD). OLED terus dikembangkan dan diaplikasikan ke dalam piranti
teknologi tampilan.
OLED merupakan piranti penting dalam teknologi elektroluminensi. Teknologi
tersebut memiliki dasar konsep pancaran cahaya yang dihasilkan oleh piranti
akibat adanya medan listrik yang diberikan. Teknologi OLED dikembangkan untuk
memperoleh tampilan yang luas, fleksibel, murah dan dapat digunakan sebagai
layar yang efisien untuk berbagai keperluan tampilan layar.
Jumlah warna dari cahaya yang dipancarkan oleh piranti OLED berkembang dari
satu warna menjadi multi-warna. Fenomena ini diperoleh dengan membuat variasi
tegangan listrik yang diberikan kepada piranti OLED sehingga piranti tersebut
memiliki prospek untuk menjadi piranti alternatif seperti teknologi tampilan
layar datar berdasarkan kristal cair.
Struktur OLED terdiri atas lapisan kaca terbuat dari oksida timah-indium yang
berfungsi sebagai elektroda positif atau anoda, lapisan organik dari diamine
aromatik dengan ketebalan 750 nm, lapisan pemancar cahaya yang terbuat dari
senyawa metal kompleks misalnya 8-hydroxyquinoline aluminium, dan lapisan
elektroda negatif atau katoda terbuat dari campuran logam magnesium dan perak
dengan perbandingan atom 10:1. Konstruksi keseluruhan lapisan tidak lebih dari
500 nm, artinya OLED sama tipis dengan selembar kertas.
Bagian penting dari piranti OLED adalah lapisan elektroda dan lapisan tipis
yang terdiri dari molekul-molekul organik sebagai pemancar cahaya dimana keduanya
disusun bertumpuk. Lapisan organik dapat dimendapkan dengan teknik yang relatif
sederhana yaitu pelapisan memutar (spin coating) sedangkan lapisan elektroda
dimendapkan menggunakan teknik penguapan (evaporation). Lapisan elektroda
dibuat dari bahan logam transparan atau semi-transparan seperti Indium Tin
Oxide (ITO) atau aluminium (Al). Sifat transparan memungkinkan cahaya yang
terpancar dari struktur piranti keluar secara optimal.
Mekanisme kerja OLED yaitu jika pada elektroda diberikan medan listrik, fungsi
kerja katoda akan turun dan membuat elektron-elektron bergerak dari katoda
menuju pita konduksi di lapisan organik. Keadaan ini mengakibatkan munculnya
lubang (hole) di pita valensi. Anoda akan mendorong lubang untuk bergerak
menuju pita valensi bahan organik. Keadaan ini mengakibatkan terjadinya proses
rekombinasi elektron dan lubang di dalam lapisan organik dimana elektron akan
turun dan bersatu dengan lubang lalu memberikan kelebihan energi dalam bentuk
foton cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Pada akhirnya akan diperoleh
satu jenis pancaran cahaya dengan panjang gelombang tertentu bergantung pada
jenis bahan pemancar cahaya yang digunakan.
Indonesia, beberapa teknologi layar tampilan dengan teknologi OLED sudah masuk
ke pasar, mulai dari alat penerangan, alat konsumsi rumah tangga seperti
televisi, gadget seperti telepon genggam, papan ketik (keyboard), kamera
digital, jam tangan digital, komputer jinjing (laptop), layar komputer, sampai
pada alat informasi seperti layar pengumuman di pasar swalayan, bandara, hotel
atau rumah sakit.
d. Monitor Light Emitting Diode (LED)
Monitor
sejenis dengan monitor LCD dimana teknologinya sudah lebih maju. Monitor LED merupakan
monitor yang menggunakan LED sebagai komponen penghasil warna. LED ini
digunakan sebagai lampu indikator dibanyak perangkat elektronik. LED itu
sendiri menggunakan cahaya pancaran diode (Light Emitting Diode) sebagai sumber
cahaya. LED menggunakan diode untuk membuat banyak image yang berwarna – warni.
Warna hitam akan menjadi benar – benar hitam, bukan hitam abu-abu, dan warna
LED lebih realistic dibandingkan monitor LCD. Monitor LED memiliki refresh rate
yang tinggi.Di dalam LED terdapat sejumlah zat kimia yang akan mengeluarkan
cahaya jika elektron-elektron melewatinya. Dengan mengganti zat kimia ini, kita
dapat mengganti panjang gelombang cahaya yang dipancarkan, seperti infrared,
hijau atau biru atau merah dan ultraviolet.
Cara kerja
LED adalah dioda, sehingga memiliki kutub. Arah arus konvensional hanya dapat
mengalir dari anoda ke katoda. 2 kawat pada LED memiliki panjang yang berbeda.
Kawat yang panjang adalah anoda sedangkan yang pendek adalah katoda. Arus
menentukan seberapa terang sebuah LED. Lebih besar arus maka lebih terang pula
LED itu. Arus pada LED seharusnya sekitar 10 – 20 mA. Ketika arus melewati
sebuah LED, jatuh tegangan pada LED sekitar 1,6 V, sebenarnya tergantung pada
arus yang ada. Tegangan pada LED tidak hanya sebuah fungsi dari arus, tetapi
juga warna LED dan suhu yang disebabkan perbedaan zat kimia pada LED .Datasheet
LED merupakan sudut pandang yang lebar berarti cahaya tidak akan sampai jauh,
tetapi akan menyebar. Lampu flash pada kamera memiliki sudut pandang yang
lebar. Datasheet biasanya akan memberikan berupa angka tunggal, tetapi beberapa
akan menjelaskan lebih detail dalam distribusi cahaya per sudut. Dan tentunya
pada grafik panjang gelombang, terdapat nilai puncaknya. grafik ini sangat
penting karena grafik inilah yang berfungsi menghubungkan LED dengan sensor
warna.
e. Monitor Touch Screen
Monitor
touch screen adalah sebuh kemajuan teknologi yang sangat modern. Monitor touch
screen ini merupakan sebuah monitor atau perangkat komputer yang bekerja dengan
adanya sentuhan tampilan layar menggunakan jari atau pena digital. Antarmuka
layar sentuh, di mana pengguna mengoperasikan sistem komputer dengan menyentuh
gambar atau tulisan di layar itu sendiri, merupakan cara yang paling mudah
untuk mengoperasikan komputer dan kini semakin banyak digunakan dalam berbagai
aplikasi. Tampilan dari monitor touch screen ini sangat baik dan halus sehingga
menambah kemewahan dari
monitor.
Cara kerja
dari monitor touch screen adalah adanya 3 buah komponen utama yang saling
terhubung dan saling bekerja untuk menghasilkan kinerja yang baik. 3 komponen
tersebut adalah touch sensor, controller, dan software driver. Sentuhan yang
terjadi pertama akan diterima oleh komponen touch sensor yang merupakan input
untuk diteruskan ke komponen yang lainnya, selanjutnya akan diteruskan ke
controller yang merupakan sebuah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan
antara sensor dengan perangkat komputer yang akan memproses sentuhan tersebut.
Selanjutnya yang bekerja adalah komponen pada software driver yang berfungsi
untuk mengatur agar perangkat touch screen dan komputer dapat bekerja sama
untuk digunakan dalam berbagai macam keperluan. Sehingga output pun akan
terproses dan tertampil di layar monitor seteleh diproses oleh ketiga komponen
tersebut.
wih keren bro , aku jadi tahu ,mayan bro infonya bisa buat jadi tugas saya buat TIK nya :D
BalasHapusperkembangan jaman dari tahun ke tahun ngak ada habisnya emang bro , apa lagi orang2 berlomba buat menjadi yang terbaik , informasi kayak gini berguna buat mahasiswa macem kita , nice info bro
BalasHapuskeren infonya (y)
BalasHapusilmu ane jadi makin nambah (y)